Rabu, 29 Maret 2017

Aqidah dan Ketauhidan Ajaran Rasulullah

Tags

Aqidah dan Ketauhidan Ajaran Rasulullah

BACA - AQIDAH berasal dari salah satu kata dalam bahasa Arab yaitu ‘aqad, yang artinya ikatan. Berdasarkan ahli bahasa, pengertian aqidah adalah sesuatu yang dengannya diikatnya hati dan perasaan manusia atau yang dijadikan agama oleh manusia dan dijadikan pegangan (Hamka, dalam Studi Islam).
 

Aqidah juga dapat diibaratkan sebagai perjanjian yang kokoh yang tertanam jauh di dalam lubuh hati sanubari manusia. Pengertian aqidah merupakan suatu bentuk pengakuan ataupun persaksian secara sadar mengenai keyakinan, keimanan, dan kepercayaan bahwa ada suatu zat yang Esa yang Maha Kuasa, yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu (Surah Al-Ikhlash:1-4). (hariannetral.com) 

Tauhid
Tauhid merupakan ilmu yang sangat penting karena menyangkut akidah Islam. Sedangkan akidah dalam Islam merupakan pondasi atau dasar dalam beragama. Kita setingkali mendengar terjadinya berbagai penyimpangan dalam beragama. Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap akidah atau jauhnya pemahaman yang benar terhadap dasar-dasar akidah Islam dan masalah-masalah keimanan.

Orang menjadi sesat dan menyimpang dari ajaran yang telah dibawa Baginda Nabi Muhammad Saw, para Sahabat Nabi Saw dan salafusshalihin yang dianjurkan untuk mengikuti apa yang diteladani oleh mereka. Hal ini karena ilmu akidah mereka sangat dangkal sehingga bisa diombang-ambingkan oleh aliran-aliran baru yang datang dari luar yang bertentangan dan menyimpang dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Untuk orang yang baru mempelajari ilmu Tauhid dianjurkan jangan mempelajari dulu ilmu-ilmu agama lainnya sebelum mengetahui ilmu tauhid. Karena bagaimana ia bisa melakukan ibadah dengan baik jika belum mengenal Allah SWT dan Rasul-Nya? Bagaimana ia bisa beribadah dengan baik jika kita tidak memiliki keyakinan yang kuat akan sifat-sifat Allah set dan sifat- sifat Rasul-Nya?

Rasulullah saw pernah ditanya: “Apakah amalan yang terbaik?” Baginda Nabi Saw menjawab: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari). Dalam hal ini, al-Imam Hujjatul Islam al-Ghazali ra berkata: “Tidak sah ibadah seseorang itu kecuali setelah ia mengenal Allah swt yang berhak untuk disembah”

Semoga buku “Syarah al-Aqaid ad-Diniyyah” yang dikarang oleh al-Allamah al-Habib Abdurrahman bin Seggaf Assegaf ini bisa membawa kita lebih mengenal Allah swt dan Rasul-Nya secara seksama dan sempurna, sehingga tidak bisa lagi diombang-ambingkan oleh aliran aliran sesat dan menyesatkan yang bertentangan dan menyimpang dengan ajaran yang sebenarnya.

Sumber ref: Muslimedianews.com


EmoticonEmoticon

Artikel Pilihan